Minggu, 28 November 2010

Perilaku etika dalam Bisnis

ü Beberapa contoh penerapan moral bisnis dalam perusahaan :

· Moral Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Moral juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan. Singkatnya, ruang lingkup Moral bisnis itu universal.

· Moral Bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang bermoral adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Moral adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang bermoral.

· Moral Bisnis itu berdasarkan nilai. Perusahaan yang bermoral harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Moral menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.



ü Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis berserta contohnya :

· Pengendalian Diri :

Adalah pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentu apapun.

Contoh : - seorang manager harus dapat mengendalikan diri dalam membuat suatu keputusan, jangan terpengaruh oleh pihak apapun. Dan keputusan yang diambil harus tepat dan sesuai tujuan.


· Pengembangan tanggung jawab social

Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.

Contoh : pada saat kita menjalankan bisnis, dan usaha bisnis yang kita lakukan dapat merugikan masyarakat yang ada disekitar,kita harus dapat bertanggung jawab dengan masalah itu.


· Menciptakan persaingan yang sehat

Artinya, Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efesiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menegah bawah.

Contoh : - dalam memajukan bisnis yang kita jalani, harus bersaing dengan sehat dengan pembisnis lainnya, dengan cara yang masuk akal dan tidak merugikan pihak lain.


ü Ada 4 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh sebuah profesi,yaitu :

1) Krediabilitas

Perilaku yang dijalankan seorang profesi yang dapat dipercaya oleh semua orang.

Contoh :Seorang karyawan dalam menjalankan tugasnya harus dapat dipercaya oleh atasanya, jika dia dipercaya oleh atasanya maka jabatan dia akan dinaikkan.

2) Profesionalisme

orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.

Contoh : seorang direktur memperkerjakan karyawannya karena profeionalismenya, bukan silihat dari sisi kekeluargaanya.

3) Kualitas jasa

kualitas jasa dapat diperoleh dengan cara membandingkan antara pengharapan konsumen dengan penilaian mereka terhadap kinerja yang sebenarnya. Setelah menerima pelayanan, konsumen akan membandingkan antara pelayanan yang diharapkan dan pelayanan yang mereka terima. Jika pelayanan yang diterima berada di bawah pelayanan yang diharapkan, konsumen akan tidak puas dan kehilangan kepercayaan terhadap penyedia jasa tersebut. Sebaliknya jika pelayanan yang diterima sesuai atau melebihi pelayanan yang diharapkan, konsumen akan puas. Jadi kuncinya adalah menyesuaikan atau melebihi harapan konsumen.

Contoh :dalam melakukan suatu usaha atau bisnis dapat menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas baik, agar konsumen tertarik dan terus menggunakan barang atau jasa yang kita bisniskan.

4) Kepercayaan

Anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yg dipercayai itu benar atau nyata.

Contoh : dalam menjalankan profesi harus memiliki kepercayaan kepada semua orang.

0 komentar:

Posting Komentar