Rabu, 26 Mei 2010

Krisis Listrik di Lombok, PLN Minta Maaf

Kusmayadi - detikFinance

Mataram
- Sistem kelistrikan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami defisit hingga 40 Mega Watt (MW). Defisit disebabkan karena mesin pembangkit rusak, karena dimakan usia.

Mesin lain milik rekanan PLN yang disewa juga telah disita bank karena menjadi jaminan utang. Akibat defisit itu, PLN melakukan pemadaman bergilir siang dan malam di semua titik tiap hari.

"Kami meminta maaf pada pelanggan, karena pelayanan kami sangat parah. Mau tidak mau, langkah kami adalah menyewa mesin pembangkit dari swasta sebesar 40 MW. Kalau tidak, maka pemadaman akan meluas," kata Ahmad Zudjad, Manager SDM dan Komunikasi PLN Wilayah NTB di Mataram, Rabu (26/5/2010).

Ia mengatakan, pembangkit PLN sistem Lombok kini hanya mampu menghasilkan daya listrik 70 MW. Sementara beban puncak mencapai 110 MW. Kekurangan daya telah menyebabkan pemadaman bergilir kian parah.

Di beberapa titik di Lombok, tiap hari listrik bisa padam mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00 sore. Sementara pemadaman malam hari diperkirakan sedikitnya telah menyasar 40.000 pelanggan. Listrik mulai padam selepas magrib dan menyala pukul 23.30 wita, kadang lebih.

Zudjad mengatakan, pembangkit yang rusak mencapai 20 MW. Sementara mesin pembangkit sewa milik perusahaan swasta atau Independent Power Producer dengan kapasitas 20 MW telah disita PT Buana Finance pertengahan Mei ini, terkait tunggakan utang.

PLN kini tengah mengupayakan agar mesin yang disita itu dapat dioperasikan. Namun pihaknya kata Zudjad belum bisa menjanjikan itu berhasil atau tidak. Yang pasti kata dia, PLN memilih opsi menyewa mesin pembangkit yang baru.

"Instalasi mesin sewa itu kini sedang dikerjakan. Kami menjadwalkan, 30 Juni, pemadaman bergilir sudah tidak ada lagi. Ini sudah menjadi target secara nasional. Dan kami sedang berupaya menuntaskan itu," kata Zudjad.

Daftar tunggu itu baru bisa dilayani, jika Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 X 25 MW di Jeranjang telah beroperasi, Oktober tahun ini.

Ia menegaskan, tahun ini, target PLN adalah tidak adanya pemadaman bergilir untuk pelanggan yang sudah ada di Lombok. Akibat defisit daya itu, PLN memutuskan, tak akan pemasangan baru meski daftar tunggu kini sudah lebih dari 150.000 pelanggan.

Wakil Gubernur NTB, Badrul Munir sebelumnya mengatakan, PLN berencana menyewa mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 20 Megawatt untuk mengatasi krisis listrik di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ulasan :
Pihak PLN Mataram jangan hanya minta maaf saja,, tapi harus bertindak cepaat untuk mengatasi masalah tersebut.. karena listrik merupakan kebutuhan yang sangat pokok dalam kehidupan sehari-hari,,tanpa listrik aktivitas sehari-hari jadi terhambat.. Pihak PLN harus menemukan solusi yang tepat agar pemadaman bergilir tidak terjadi..

0 komentar:

Posting Komentar