Sabtu, 10 April 2010

Banyak Pabrik Pupuk Habis Kontrak Gas

sumber : Media Indonesia.com

JAKARTA--MI: Produsen pupuk mendesak pemerintah segera mengatur strategi jangka panjang dan pendek guna menyelesaikan persoalan ketersediaan pasokan gas. Pasalnya, tanpa adanya pasokan, dipastikan banyak pabrik pupuk berhenti berproduksi pada 2012 lantaran belum mendapat kontrak-kontrak baru pasokan gas.

Ketua Umum Asosiasi Niaga Pupuk Indonesia Johan Unggul mengatakan, kelangkaan gas yang dialami pabrik pupuk di Indonesia sebenarnya sudah bermula sejak 2002. Namun berselang delapan tahun, di 2010 ketersediaan gas justru makin kacau.

"Ini kontradiktif dengan sasaran pembangunan yang ingin meningkatkan produksi seluruh komoditas tanaman pangannya," ujarnya di sela diskusi di Media Grup, Jakarta, Jumat (9/4).

Untuk meningkatkan produksi, diperlukan pasokan pupuk urea yang stabil. Itu lantaran konversi dari pupuk kimia ke organik sepenuhnya pun memerlukan waktu yang relatif lama.

Menurut dia, sebenarnya hal itu tidak akan terjadi jika pemerintah mengoptimalkan kinerja Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas dan Badan Pelaksana Hilir Migas untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dengan alokasinya. (*/OL-7)

ulasan :
Jika pemerintah tidak melakukan respon atas keadaan tersebut, banyak produsen pabrik yang menutup usahanya akibat kekurangan pasokan gas, sehingga pengangguran semakin banyak dan pertumbuhan semakin turun. oleh karena itu pemerintah harus segera membuat kontrak gas untuk produsen pupuk di seluruh lokasi yang memerlukan pasokan gas tersebut.

Dengan tindakan yang cepat usaha yang dilakukan produsen pupuk akan semakin baik dan meningkat. sehingga pertumbuhan ekonomi di indonesia semakin meningkat. dan tindakan yang dilakukan cuma hanya sampai situ bsaja, tapi pemerintah juga harus selalu melihat apakah pasokan yang dibutuhkan apa sudah cukup atau masih kurang.

0 komentar:

Posting Komentar